Juni 23, 2025

Lukman Hakim Tugu Pena Belum Prioritas, CSR ada Kriterianya

METRO- Mengenai Pembangunan Tugu Pena yang bukan menjadi prioritas dengan menggunakan Dana Corporate Social Responsibily (CSR ) ini menjadi polemik bagi masyarakat, mengingat Tugu Pena yang sudah ada itu masih bagus tinggal bagai mana merawat dan menjaga, disaat saat seperti ini menurut Hi Lukman Hakim belumlah prioritas dan tidak mengganggu, masih banyak Hal hal lain yang lebih urgen dibanding itu, jum’at 13/10/2023.

Musim kering( Elnino) ditengah masyarakat kesulitan akan pangan dan harga bahan pokok melambung, dan lain sebagainya, apa lagi penggunaan Dana CSR, CSR itu ada kriterianya, Csr tidak boleh membangun simbul simbul seperti itu.
Menurut saya prioritasnya kok belum sampai tetapi kok sudah dilaksanakan dan dibangun.

Lihat jalan hasanudin, lihat jalan sutan syahrir itu luar biasa berantakan pengerjaannya, ini menandakan perencanaannya tidak matang, alias asal asalan padahal jalan sutan syahrir tidak begitu besar hanya 160 ( seratus enam puluh ) meter saja kok mangkrak seperti itu.

Itu perlu minit perencanaan tadi termasuk pada saat Proses itukan ada pemborongnya ada rekanannya, maka milih pemborong itu yang kira kira bisa menyelesaikan pekerjaannya.
Memilih pemborong Bukan karena Yang menawar paling rendah, atau karena kenalan.

Ada kelas kelasnya kelas.A,B,C dan seterusnya, masa iya sampai ditulis ” Sudah tidak punya dana lagi” viral di Sosmed, ini memalukan.
Boleh dipilih penawaran yang paling rendah tetapi pekerjaannya jangan ngawur, harus disesuaikan dengan Besteknya seperti apa dia mampu tidak, benar benar punya modal tidak atau hanya mengandalkan uang muka saja dan lain sebagainya.

Walikota perlu pembantu pembantu yang berpotensi, kepala Dinasnya mampu tidak, Kepala Bappeda mampu atau tidak.
Karena ini pekerjaan kasat mata semua, apa lagi kalau bicara Dana Anggaran lebih besar sekarang dibandingkan jamannya saya.

Permasalahan tehnis pembangunan kota berbeda dengan pembangunan Kabupaten tetapi yang utama masalah Infrastrukturnya bagus kemudian penerangan malam hari terang benderang itu seharusnya yang menjadi terget prioritas.

Bicara Pendidikan ;  saya sudah mengawali dengan “Metro Kota Pendidikan yang Unggul dan Sejahtera ” itulah sebenarnya kalau kita pikir Pendidikan salah satu kunci pokok dan bukan metro saja, secara nasional bahkan memang seperti itu kondisinya, kembali Pendidikan itu tidak sekonyong konyong.

Pendidikan itu perlu proses panjang dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, maka semua elemen dari mulai Pemerintah dan semua elemen masyarakat harus sepakat dan saya yakin kalau metro ini pondamennya sudah saya letakkan ketika itu bagaimana pada saat itu saya memulai dari tingkat kelurahan, saya buat Rumah pintar itukan simbul pendidikan.

Bagaimana dulu kita buat jam belajar masyarakat, bagaimana saya bicara tentang literasi, pada saat itu kita sudah cukup unggul, buktinya pada saat itu juga sudah saya sampaikan tadi, pada saat itu juga muncul Index pembangunan manusia kita diatas Provinsi. Bersambung. ( Glenk Susanto as )